Selasa, 15 Mei 2012

CARA KERJA AROMATERAPI


       Aromaterapi adalah penggunaan minyak essensial dari tanaman untuk meningkatkan kesehatan, vitalitas tubuh, pikiran serta jiwa dengan cara inhalasi, mandi rendam, kompres, pemakaian topikal dan pijat. Pemakaian minyak essensial secara komersial untuk terapi stres dan pencegahan penyakit sudah dilakukan sejak ratusan tahun (Rho dkk, 2006).
Hasil penelitian yang telah ada memperlihatkan bahwa aromaterapi dapat mempengaruhi denyut nadi, tekanan darah, kekuatan otot, kesadaran otak, temperatur tubuh dan sirkulasi darah (Field dkk, 2005).
Aromaterapi tidak berdiri sendiri namun digabungkan dengan praktik komplementer yang lain. Menurut Davis dkk (2005), pijat aromaterapi dan musik mampu menurunkan tingkat stres kerja pada perawat di ruang gawat darurat.
Mekanisme kerja bahan aromaterapi adalah melalui sistem sirkulasi tubuh dan sistem penciuman.  Organ penciuman merupakan satu-satunya indera perasa dengan berbagai reseptor saraf yang berhubungan langsung dengan dunia luar dan merupakan saluran langsung ke otak. Hanya sejumlah 8 molekul sudah dapat memicu impuls elektris pada ujung saraf. Dibutuhkan kurang lebih sekitar 40 ujung saraf yang harus dirangsang sebelum seseorang sadar bau apa yang dicium (Deveraux, 2003).
Bau merupakan suatu molekul yang mudah menguap di udara. Apabila masuk ke rongga hidung melalui penghirupan, akan diterjemahkan oleh otak sebagai proses penciuman. Proses penciuman terbagi dalam tiga tahap; dimulai dengan penerimaan molekul bau tersebut oleh olfactory epithelium, yang merupakan suatu reseptor yang berisi 20 juta ujung saraf. Selanjutnya bau tersebut akan ditransmisikan sebagai suatu pesan ke pusat penciuman yang terletak pada bagian belakang hidung (Howard dan Hughes, 2007).
Pusat penciuman sebesar biji buah delima pada pangkal otak. Pada tempat ini berbagai sel neuron menginterpretasikan bau tersebut dan mengantarnya ke sistem limbik yang selanjutnya akan dikirim ke hipotalamus untuk diolah (Deveraux, 2002).
 Bila minyak esensial dihirup, molekul yang mudah menguap akan membawa unsur aromatik yang terdapat dalam kandungan minyak tersebut ke puncak hidung. Rambut getar yang terdapat dalamnya, yang berfungsi sebagai reseptor, akan menghantarkan pesan elektrokimia ke pusat emosi dan daya ingat seseorang yang selanjutnya akan mengantarkan pesan balik ke seluruh tubuh melalui sistem sirkulasi (Howard dan Hughes, 2007).
Pesan yang diantar ke seluruh tubuh akan dikonversikan menjadi suatu aksi dengan pelepasan substansi neurokimia berupa perasaan senang, rileks, tenang atau terangsang.  Melalui penghirupan, sebagian molekul akan masuk ke dalam paru-paru. Molekul aromatik akan diserap oleh lapisan mukosa pada saluran pernafasan, baik pada bronkus maupun pada cabang halusnya (bronkioli). Pada saat terjadi pertukaran gas di dalam alveoli, molekul tersebut akan diangkut oleh sirkulasi darah di dalam paru-paru. Pernafasan yang dalam akan meningkatkan jumlah bahan aromatik ke dalam tubuh (Deveraux, 2002).
Respon bau yang dihasilkan akan merangsang kerja sel neurokimia otak. Sebagai contoh, bau yang menyenangkan akan menstimulasi talamus untuk mengeluarkan enkefalin yang berfungsi sebagai penghilang rasa sakit alami dan menghasilkan perasaan tenang (Howard dan Hughes, 2007).
Kelenjar pituitari juga melepaskan agen kimia ke dalam sirkulasi darah untuk mengatur fungsi kelenjar lain seperti tiroid dan adrenal. Bau yang menimbulkan rasa tenang akan merangsang daerah di otak yang disebut raphe nucleus untuk mengeluarkan sekresi serotonin yang menghantarkan kita untuk tidur (Howard dan Hughes, 2007).

 
 Daftar Pustaka
Davis C, Marie C, Kerri H, Mark J, Julie F. 2005. The Effect Of Aromatherapy Massage with Music on the Strss and Anxiety Levels of Emergency Nurses. Australasian Emegency Nursing Journal. 8: 43-50
Deveraux C. 2003. Aromatheraphy: Essential Oil and How to Use Them. United States: Tutle Publishing, pp: 73-75
Field T, Diego M, Hernandez-reif M, Cisneros W, Feijo L, Vera Y, Gil K, Grina D, Claire He Q. 2005. Lavender Fragrance cleansing gels effect on relaxation. International Journal of Neurosciene, 115 (2): 207-222
 
Howard S, Hughes BM Expectancies.2007.  Not aroma, explain impact of lavender aromatherapy .New England Journal of Medicine. 5(365):479-485
 
Rho, Han, Kim, Lee. 2005. Effects of Aromatherapy Massage on Anxietas and Self-Esteem in Korean Elderly Woman: A pilot Study. International Journal of Neurosciene, 116: 1447-1455





1 komentar:

  1. Terimakasih infonya, sebelumnya saya ragu menggunakan produk aromaterapi, tetapi setelah membaca artikel ini saya jadi yakin menggunakannya.

    BalasHapus