DAMPAK MANAJEMEN
RISIKO BENCANA BANJIR TERHADAP KUALITAS HIDUP MASYARAKAT KOTA PURWODADI-GROBOGAN,
JAWA TENGAH
Agustina
Ari Handayani1
1)Program
Studi Ilmu Keperawatan STIKES AN NUR, Purwodadi-Grobogan
Email:moleculargustin@yahoo.com
ABSTRAK
Pendahuluan-
Kota Purwodadi sering mengalami bencana banjir yang berulang. Wilayahnya berada
di dekat aliran sungai pegunungan Kendeng Utara. Kondisi ini masih disertai
dengan elevasi tanah yang rendah serta alih fungsi lahan hutan. Manajemen risiko
bencana banjir perlu lebih dipahami untuk meningkatkan kualitas hidup.
Tujuan-Menganalisis
dampak manajemen bencana banjir terhadap kualitas hidup masyarakat kota
Purwodadi-Grobogan, Jawa Tengah.
Metode
Penelitian-Penelitian
menggunakan pendekatan retrospektif dengan desain case- control. Penentuan
besar sampel menggunakan program PSR didapatkan 46 responden dengan ketentuan
(α:0.05, Power: 0.95, Proporsi kelompok kontrol yang terpajan:36%, OR: 14),
teknik simple random sampling. Kriteria Inklusi: tinggal di wilayah kota
Purwodadi minimal 8 tahun, pernah mengikuti sosialisasi bencana banjir, pernah
terlibat dalam kepengurusan warga. Kriteria Eksklusi: anggota BPBD. Instrumen
penelitian berupa: 18 item (≥ mean: baik, < mean: buruk) kuesioner manajemen
risiko bencana banjir dengan indikator: mitigasi,
kesiapsiagaan, pra bencana). Uji validitas (terendah 0.32 ) dan
reliabilitas (Alpha Cronbach 0.75). Semua item layak dipergunakan. Variabel
kualitas hidup terdiri dari 26 item (≥ mean:
positif, < mean: negatif) Indonesian WHO-QOL (Quality of Life)
dengan indikator: kesehatan fisik, psikologis, relasi sosial, lingkungan.
Hubungan variabel dampak bencana banjir dan kualitas hidup masyarakat dianalisa
dengan Chi Square (CI 95%). Probabilitas dampak bencana banjir terhadap
kualitas hidup masyarakat dianalisa dengan nilai Odds Ratio (CI 95%).
Hasil-Indikator
kesiapsiagaan dan prabencana pada variabel risiko manajemen bencana jarang
dipersiapkan. Indikator lingkungan memberi nilai negatif kualitas hidup terkait
dengan kondisi tempat tinggal, kemudahan transportasi. Berdasarkan uji chi
square terdapat hubungan antara variabel manajemen risiko bencana banjir dan
kualitas hidup (p value 0.01< 0.05). Nilai OR 8.2 artinya manajemen risiko
bencana yang baik mampu meningkatkan kualitas hidup positif masyarakat sebanyak
8.2 kali dengan probabilitas 89.1% (Lower: 1.2, Upper: 156.6, CI 95%).
Simpulan & Saran-Manajemen risiko bencana yang
baik memberikan dampak yang positif terhadap kualitas hidup masyarakat.
Sosialisasi bencana perlu ditingkatkan karena masih terdapat warga yang
memiliki manajemen risiko bencana banjir buruk. Hal ini bisa menimbulkan
ancaman besar jika bencana banjir tiba11th International Seminar on Disaster, The School of Nursing, Faculty Medicine, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta and Kobe University Graduate School of Scieneces, Kobe, Japan.