I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Penggunaan
bahan alam, baik sebagai obat maupun tujuan lain cenderung meningkat, terlebih
dengan adanya isu back to nature serta krisis berkepanjangan yang
mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat.
Obat
tradisional dan tanaman obat banyak digunakan masyarakat menengah kebawah
terutama dalam upaya preventif, promotif dan rehabilitatif. Sementara ini
banyak orang beranggapan bahwa penggunaan tanaman obat atau obat tradisional
relatif lebih aman dibandingkan obat sintesis.
Walaupun
demikian bukan berarti tanaman obat atau obat tradsional tidak memiliki efek
samping yang merugikan, bila penggunaannya kurang tepat. Agar penggunaannya
optimal, perlu diketahui informasi yang memadai tentang kelebihan dan kelemahan
serta kemungkinan penyalahgunaan obat tradisional dan tanaman obat.
Dengan
informasi yang cukup diharapkan masyarakat lebih cermat untuk memilih dan
menggunakan suatu produk obat tradisional atau tumbuhan obat dalam upaya
kesehatan.
B. Permasalahan:
Bagaimana pemanfaatan
tanaman semangka dan mengkudu dalam meningkatkan kesehatan masyarakat?
C. Tujuan:
Mendapatkan informasi
mengenai manfaat semangka dan mengkudu sebagai upaya meningkatkan kesehatan
masyarakat
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Obat Tradisional
Obat tradisional adalah
obat jadi atau ramuan bahan alam yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral,
sediaan galenik atau campuran bahan-bahan tersebut yang secara tradisional
telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman (Zein, 2005).
Obat tradisional ini
(baik berupa jamu maupun TO) masih banyak digunakan oleh masyarakat, terutama
dari kalangan menengah kebawah. Bahkan dari masa ke masa OT mengalami
perkembangan yang semakin meningkat, terlebih dengan munculnya isu kembali ke
alam (back to nature) serta krisis yang
berkepanjangan (Katno dan Pramono, 2007).
B. Tanaman Obat
Tanaman obat didefinisikan sebagai
jenis tanaman yang sebagian, seluruh tanaman dan atau eksudat tanaman tersebut
digunakan sebagai obat, bahan, atau ramuan obat-obatan (Hapsoh dan Rahmawati,
2007).
Pada kenyataannya bahan
obat alam yang berasal dari tumbuhan porsinya lebih besar dibandingkan yang
berasal dari hewan atau mineral, sehingga sebutan obat tradisional (OT) hampir
identik dengan tanaman obat karena sebagian besar OT berasal dari TO (Mustofa,
2008).
Menurut Hapsoh
dan Rahmawati (2007), beberapa ahli
mengelompokkan tanaman berkhasiat obat menjadi tiga kelompok, yaitu :
1. Tumbuhan obat tradisional merupakan
spesies tumbuhan yang diketahui atau
dipercayai masyarakat memiliki khasiat
obat dan telah digunakan sebagai bahan
baku obat tradisional.
2. Tumbuhan obat modern merupakan
spesies tumbuhan yang secara ilmiah telah
dibuktikan mengandung senyawa atau
bahan bioaktif yang berkhasiat obat dan
penggunaannya dapat
dipertanggungjawabkan secara medis.
3. Tumbuhan obat potensial merupakan
spesies tumbuhan yang diduga mengandung atau memiliki senyawa atau bahan
biokatif berkhasiat obat tetapi belum dibuktikan penggunaannya secara
ilmiah-medis sebagai bahan obat
Menurut Mustofa (2008), dalam
perkembangan pemakaiannya sering dijumpai ketidak tepatan penggunaan OT karena
kesalahan informasi maupun anggapan keliru terhadap OT dan cara penggunaannya. Dari
segi efek samping memang diakui bahwa obat alam/OT memiliki efek samping
relatif kecil dibandingkan obat modern tetapi perlu diperhatikan bila ditinjau
dari kepastian bahan aktif dan konsistensinya yang belum dijamin terutama untuk
penggunaan secara rutin
III. PEMBAHASAN
A. Deskripsi Tanaman
Klasifikasi Tanaman Semangka
Kingdom : Plantae, Divisio :
Spermathophyta, Sub division : Angiospermae, Class : Dicotyledonae, Ordo :
Cucurbitales, Family : Cucurbitaceae, Genus : Citrullus, Species : Citrullus
vulgaris Schrad (Lawrence, 1970).
Nama Lain (Hutton, 2004):
Daerah
Jawa: semongka, watesan, dan ghuleng-ghuleng, Sumatera: mandike, karamboja,
kalambosa, atau kamandriki, Lampung: lamuja, Maluku: mendikai
Asing
Cina: Xi gua, English: watermelon, Prancis: melon d'eau,
Dutch: wasserkurbis, Thailand : Taeng-mo, Malaysia: Tembikai, Filipina: Pakwan,
Jepang: Suika
Semangka diduga berasal dari daerah tropis dap subtropis
Afrika. Tumbuh liar di tepi jalan, padang belukar, pantai laut, atau ditanam di
kebun dan pekarangan sebagai tanaman buah (Info Kesehatan, 2007).
Buah ini berbentuk bola hingga bulat memanjang, dengan
ukuran yang sangat bervariasi. Panjang buah sekitar 20-30 cm, diameter 15-20
cm, dengan berat antara 4-20 kg (Hapsoh dan Rahmawati, 2007).
Menurut Wihardjo (1993), kulit buahnya tebal dan
berdaging, licin, warnanya bermacam-macam (hijau tua, kuning agak putih, atau
hijau muda bergaris-garis putih). Daging buah warnanya merah, merah muda
(pink), jingga (oranye), kuning, bahkan ada yang putih. Selain dimakan sebagai
buah segar, juga dapat diminum sebagai jus.
Biji semangka berbentuk memanjang, pipih, dengan warna
hitam, putih, kuning, atau cokelat kemerahan. Ada juga semangka yang tanpa biji
(seedless). Biji semangka dapat diolah menjadi kuaci (Prihatman, 2000).
B. Khasiat
Semangka
Diuretik
Semangka juga berfungsi untuk merangsang keluarnya
air seni lebih deras sehingga sangat baik untuk mereka yang mengalami gangguan
buang air kecil. Selain karena
kandungan airnya yang tinggi, semangka mengandung komponen sitrulin dan arginin
yang berperan dalam pembentukan urea di hati dari amonia dan CO2
sehingga dapat meningkatkan produksi urin (susukolostrum, 2008).
Antikanker
Warna merah pada
semangka menandakan tingginya kadar likopen, salah satu komponen karotenoid
seperti halnya betakaroten. Karena itu, makan semangka merah lebih disarankan
daripada semangka kuning (Info Kesehatan, 2007).
Kekuatan likopen
semangka dalam memerangi radikal bebas, jauh lebih ampuh. Kekuatannya sebagai
antioksidan dua kali lipat dari betakaroten (provitamin A) dan sepuluh kali
lipat dibandingkan vitamin E. Jadi reaksi likopen sebagai antioksidan di dalam
tubuh, jauh di atas vitamin A, C, E, maupun mineral lainnya (susukolostrum,
2008).
Berbagai penelitian
membuktikan bahwa likopen sangat bermanfaat untuk mencegah kanker, terutama
kanker sel epitel seperti kanker prostat, kanker paru, kanker kolon, kanker
ovarium, dan kanker payudara (susukolostrum, 2008).
Hasil penelitian di
Italia membuktikan bahwa konsumsi likopen dosis tinggi bisa menurunkan risiko
terkena kanker perut dan usus.
Penelitian yang dilakukan di Universitas Yale, AS, pada 473 pria, menemukan fakta bahwa pria yang bebas kanker prostat memiliki lebih banyak likopen dalam darahnya dibanding mereka yang sakit (Info Kesehatan, 2007).
Penelitian yang dilakukan di Universitas Yale, AS, pada 473 pria, menemukan fakta bahwa pria yang bebas kanker prostat memiliki lebih banyak likopen dalam darahnya dibanding mereka yang sakit (Info Kesehatan, 2007).
Penelitian yang
sama juga pernah dilakukan oleh Universitas Harvard pada tahun 2002 yang
membuktikan bahwa laki-laki yang mengonsumsi likopen dalam jumlah banyak,
memiliki risiko penyakit kanker Iebih rendah, khususnya kanker prostat. Sebuah
studi di Iran seperti yang dilaporkan oleh Cook et al (1979) menunjukkan bahwa
konsumsi likopen dapat mereduksi 39 persen kanker esofagus pada laki-laki.
Helzlsouer et al (1996) melaporkan bahwa konsumsi likopen dapat mereduksi 7,4
persen risiko kanker rahim (Info Kesehatan, 2007).
Likopen juga
dilaporkan dapat mengatasi kanker lambung yang disebabkan oleh infeksi
Helicobacter pylori. Kehadiran likopen sangat bermanfaat untuk menghambat
oksidasi yang disebabkan oleh bakteri tersebut. Menurut Atanasova (1997),
likopen juga dapat menghambat pembentukan N-nitrosamin yang dapat menyebabkan
kanker lambung (Info Kesehatan, 2007).
Menurut Giovannucci
(1999) dalam Info Kesehatan, dilaporkan bahwa efektivitas likopen pada semangka
maupun buah-buahan lain yang berwarna merah, jauh lebih baik daripada suplemen
likopen. Hal itu disebabkan adanya mekanisme sinergi dengan komponen-komponen
lain pada buah-buahan, seperti vitamin A dan vitamin C. Omega-3
pada seafood juga akan meningkatkan efektivitas dari likopen itu sendiri.
Rehabilitasi
Likopen dapat mempertahankan fungsi mental dan fisik para
lansia. Setelah masuk ke dalam aliran darah, likopen akan menangkap radikal
bebas pada sel-sel tua dan memperbaiki sel-sel yang telah mengalami kerusakan.
Sebagai senyawa fitokimia, likopen tidak memlliki sifat toksik, sehingga aman
dikonsumsi tanpa menimbulkan efek samping (Info Kesehatan, 2007).
Antioksidan sangat
diperlukan tubuh untuk mengikat radikal bebas yang sangat berbahaya bagi tubuh
karena dapat mengoksidasi kolesterol jahat LDL, menyumbat pembuluh darah, dan
berpotensi sebagai sumber penyakit jantung dan stroke. Biji
semangka juga mengandung senyawa aktif kukurbositrin yang dapat memacu kerja
ginjal dan menjaga agar tekanan darah tetap normal (Info Kesehatan, 2007).
Aphrodisiac dan Penambah Kesuburan
Senyawa asam amino
sitrulin pada semangka juga dapat membantu meningkatkan produksi; nitrit
oksida, yang berperan pada kemampuan ereksi pada pria. Sitrulin mudah diserap
tubuh, sehingga konsentrasi maksimum di dalam darah lebih mudah dicapai (Info
Kesehatan, 2007).
Percobaan yang
dilakukan All India Institute of Sciences New Delhi pada 30 orang pria tidak
subur berusia 23-45 tahun yang diberi 20 mg likopen dua kali sehari selama 3
bulan, menunjukkan peningkatan jumlah sperma, perbaikan struktur sperma, dan
peningkatan pergerakan sperma (Info Kesehatan, 2007).
Dari 30 responden
tersebut, 6 di antaranya berhasil menghamili istrinya. Dalam tubuh manusia,
senyawa likopen disimpan dalam testis, kelenjar adrenal, dan prostat. Kandungan
likopen pada semangka diperkirakan mencapai 4.100 mikrogram per 100 gram
semangka (Info Kesehatan, 2007).
Sumber Vitamin
Semangka mempunyai
kandungan vitamin A yang cukup baik. Konsumsi 100 gram vitamin A cukup untuk
memenuhi 11,1 persen kebutuhan tubuh akan vitamin A. Selain itu, menurut The
George Mateljan Foundation, kandungan vitamin C pada semangka termasuk dalam
kategori excellent. Kombinasi dua vitamin tersebut membuat semangka dapat menjadi
sumber antioksidan yang sangat baik (Info Kesehatan, 2007).
Semangka juga kaya
kandungan vitamin B kompleks yang sangat diperlukan untuk produksi energi. The
George Mateljan Foundation menggolongkan kandungan vitamin B kompleks pada
semangka dalam kategori very good. Kandungan airnya yang tinggi juga
menyebabkan semangka merupakan buah yang dapat digunakan sebagai pelepas dahaga
(Info Kesehatan, 2007).
Diet
Jika anda sedang diet, maka semangka adalah teman
baik anda. Buah ini bebas lemak dan memiliki kombinasi kadar gula terbatas dan
kadar air berlimpah. Apalagi, buah yang satu ini bersifat cepat mengenyangkan
di dalam lambung (susukolostrum, 2008).
C. Resep Sehat Semangka (Dj, 2009)
Hipertensi
-20 grm kulit semangka yang sudah dikeringan dan masak
dengan air 200 ml.
-Jika diminum secara teratur setiap hari selama sebulan
penyakit darah tinggi bisa sembuh total.
Radang ginjal, sulit buang air kecil/ buang air besar
kronis, dan penyakit gembur-gembur (dropysy)
-Kulit semangka yang segar 20 gr dipotong kecil dan
dimasak dalam air mendidih dengan 200 ml air sehingga menjadi adonan seperti
bubur.
-Adonan ini sebaiknya disimpan dalam botol kaca yang
tertutup rapi untuk dikonsumsi kemudian dianjurkan untuk memakan adonan
tersebut satu sendok setiap hari sebelum sarapan selama sebulan.
D. Deskripsi Tanaman Mengkudu
Klasifikasi Tanaman Mengkudu (Lawrence, 1970)
Kingdom : Plantae, Divisio :
Spermathophyta, Sub division : Angiospermae, Class : Dicotyledonae, Ordo :
Rubiales, Family : Rubiaceae, Genus : Morinda, Species : Morinda
citrifolia L.
Nama Lain (Hapsoh dan Rahmawati, 2007)
• Daerah :
Sumatera
: eodu, eoru, keumudee, lengkudu, bangkudu, bengkudu, bakudu,
bingkudu, pamarai, mangkudu, mengkudu, neteu, Jawa
: kudu, cangkudu, kemudu, pace, kodhuk (Madura), Bali : wungkudu, Nusatenggara
: tibah, wungkudu, ai kombo, manakudu, bakulu, Kalimantan
: mangkudu, wangkudu, labanau
• Asing : Indian mulberry, magic plant, ha bai ji
(Cina), Morinde (Perancis),
tumbong-aso (Tagalog), nhoo baanz (Laos), yo ban (Thailand), nhau (Vietnam).
Mengkudu
merupakan tumbuhan asli Indonesia, penyebarannya dari Asia tropis sampai ke
Polynesia. Mengkudu termasuk jenis kopi-kopian. dapat tumbuh dari daerah
dataran rendah sampai ketinggian 1.500 m di atas permukaan tanah. Tanaman ini
mempunyai ketinggian 3 – 8 m, banyak bercabang dengan ranting bersegi empat
(Lawrence, 1970).
Daun
letakknya berhadapan bersilang, memiliki tangkai daun, bentuknya bulat telur
sampai berbentuk elips, panjang daun 10 – 40 cm, lebar 5 – 17 cm, tebal,
mengkilap, tepi rata, ujung runcing, pangkal menyempit, tulang daun menyirip,
warnanya hijau tua (Tjitrosoepomo, 2005).
Bunga
keluar dari ketiak daun, 5 – 8 dalam karangan berbentuk bonggol, dengan mahkota
berbentuk tabung, bentuknya seperti terompet, berwarna putih. Bunga berbau
harum. Buah mengkudu bertangkai, berbentuk bulat lonjong, berupa buah buni
majemuk yang berkumpul menjadi satu sebagai buah yang besar (Tjitrosoepomo,
2005).
Panjang
buah 5 – 10 cm, permukaan tidak rata berbenjol-benjol, warna hijau, jika masak
berdaging dan berair, warnanya kulit pucat atau kuning kotor, berbau busuk,
berisi banyak biji berwarna hitam (Tjitrosoepomo, 2005).
E. Manfaat Mengkudu
Kondisi
|
Jumlah Pasien
|
% tertolong
|
1.
Kanker
|
874
|
67
|
2. Sakit
jantung
|
1058
|
80
|
3. Stroke
|
983
|
58
|
4.
Diabetes, tipe 1&2
|
2434
|
83
|
5. Lesu
|
7931
|
91
|
6.
Peningkatan daya seksual
|
1545
|
88
|
7.
Penguatan otot
|
709
|
71
|
8.
Kegemukan (obesitas)
|
2638
|
72
|
9.
Tekanan darah tinggi
|
721
|
87
|
10.
Perokok
|
447
|
58
|
11.
Artritis
|
673
|
80
|
12. Nyeri
|
3785
|
87
|
13. Depresi
|
781
|
77
|
14.
Alergi
|
851
|
85
|
15.
Masalah pencernaan
|
1509
|
89
|
16.
Masalal pernapasan
|
2727
|
78
|
17. Sulit
tidur
|
1148
|
72
|
18. Lemah
konsentrasi
|
301
|
89
|
19.
Peningkatan perasaan sehat
|
3716
|
79
|
20.
Kestabilan mental
|
2538
|
73
|
21. Sakit
ginjal
|
2127
|
66
|
22. Stress
|
3273
|
71
|
Data di atas di sadur dari buku Liquid Island
Noni(M. citrifolia ), The Tropical Fruit with 101 Medical Uses. » % tertolong
adalah pasien yang mengalami peningkatan kesehatan atau merasakan
adanya perubahan dalam tubuh mereka balk secara obyektif maupun
subyektif setelah rnengkonsumsi sari buah Mengkudu.
Kandungan Kimia (Hapsoh dan Rahmawati, 2007)
Buah
mengkudu mengandung
alkaloid triterpenoid, skopoletin, acubin, alizarin, antraquinon, asam
benzoate, asam oleat, asam palmitat, glukosa, eugenol, dan hexanal.
Akar
mengandung damnacanthal, sterol, resin,
asperulosida, morindadiol, morindin, soranjidol, anatraquinon, dan glikosida.
Kulit
akar mengandung
morindin, morindon, aligarin-d-methylether, soranjidiol, khlororubin,
morindanigrin, antraquinon, monometil, eter, dan lain-lain.
Daun
mengandung protein, zat kapur, zat
besi, karoten, arginin, asam glutamate, tirosin, asam askorbat, asam ursolat,
thiamin dan antraquinon.
Bunga
mengandung glikosida antraquinon, dan
acasetin-7-0-beta(+)-glukopiransoida. Tanaman ini juga mengandung minyak
menguap asam capron dan asam caprylat
Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian
Efek
farmakologis mengkudu adalah menghilangkan hawa lembab pada tubuh, meningkatkan
kekuatan tulang, pembersih darah, peluruh kencing (diuretic), seluruh haid (emenagog), pelembut kulit, obat
batuk, obat cacing (anthelmintik), pencahar, antiseptic (Setiawan, 1995).
Beberapa penelitian yang telah
dilakukan untuk menguji efek farmakologis mengkudu adalah :
*Diuretik
Air perasan
mengkudu dengan konsentrasi 10% sampai 40% dapat meningkatkan pengeluaran air
seni dan elektrolit natrium serta kalium pada air seni tikus putih (Setiawan,
1995).
*Antihelmintik
Dengan
metode grafik menurut Miller dan Tainer, analisa regresi dan korelasi, didapatkan
harga EC50 dan selanjutnya potensi daya anthelmintik perasan buah mengkudu
terhadap cacing Ascaridia galli secara in vitro dapat diketahui (Juliana,
1994).
*Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Penyelidikan klinis yang dilakukan oleh
Dr. Schechter (Institut Pengobatan Alami di California) menghasilkan data-data
penting tentang kemampuan sari buah Mengkudu, di antaranya yaitu merangsang
produksi sel T dalam sistem kekebalan tubuh (sel T berperan penting dalam
melawan penyakit); memperkuat sistem kekebalan tubuh, terutama makrofaset
dan limfosit dari sel darah putih; menunjukkan efek anti bakteri;
mempunyai efek anti rasa sakit/nyeri (analgesik); menghambat pertumbuhan
sel-sel pra kanker/tumor yaitu dengan kemampuannya menormalkan fungsi sel-sel
yang abnormal (Chanan, 2008).
Mona Harrison, MD dari Boston
University School of Medicine dan direktur medis pada D.C. General
Hospiial,USA melaporkan bahwa Mengkudu meningkatkan fungsi kelenjar tiroid
dan kelenjar timus, yang dipercaya bertindak melawan infeksi dan
masalah-masalah yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh (Chanan, 2008).
*Menormalkan Tekanan Darah
Menurut Neil Solomon, MD.PhD, peneliti
masalah kesehatan dari Amerika melaporkan bahwa buah Mengkudu mengandung sejenis
fitonutrien, yaitu scopoletin yang berfungsi untuk
memperlebar saluran pembuluh darah yang mengalami penyempitan. Hal ini
menyebabkan jantung tidak perlu bekerja terlalu keras untuk memompa darah,
sehingga tekanan darah menjadi normal (Chanan, 2008).
Menurut Chanan (2008), hasil uji coba pada
hewan menunjukkan bahwa scopoletin menurunkan tekanan darah tinggi dan
normal menjadi rendah (hipotensi yang abnormal). Namun demikian menurut Dewick
(2003), scopoletin yang terdapat dalam buah Mengkudu dapat berinteraksi
sinergis dengan nutraceuticals (makanan yang berfungsi untuk
pengobatan) lain untuk mengatur tekanan darah tinggi menjadi normal, tetapi
tidak menurunkan tekanan darah yang sudah normal. Tidak pernah ditemukan kasus
di mana tekanan darah normal turun hingga mengakibatkan tekanan darah rendah
(hipotensi).
*Melawan Tumor dan Kanker
Mengkudu terbukti secara signifikan memperpanjang umur-umur tikus yang
terkena kanker dibanding dengan tikus-tikus yang tidak dirawat dengan Mengkudu.
Singkatnya, hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa Mengkudu dapat menghambat
pertumbuhan tumor. Menurut Dewick zat anti kanker/damnacanthal dalam
ekstrak Mengkudu yang mampu menghambat pertumbuhan sel-sel kanker.
Menurut Dr. Judah Folkman dari Harvard University, Mengkudu bekerja
sinergis dengan mikronutrien lain dalam menghamhat aliran darah yang
menuju ke sel-sel tumor. Mekanismenya hampir sama dengan minyak squalen (dari
hati ikan hiu) yang mengontrol pertumbuhan tumor otak dan memperpanjang usia
tikus eksperimen dengan merusak alat-alat peredaran yang mensuplai darah menuju
ke sel-sel tumor.
*Menghilangkan Rasa Sakit
Kemampuan buah Mengkudu sebagai zat
analgesik telah dikenal dalam sejarah pengobatan tradisional, sehingga tanaman
ini disebut "painkiller tree" atau "headache tree".
Riset-riset ilmiah telah membuktikan efek menguntungkan dari Mengkudu untuk
mengatasi rasa sakit. Pada tahun 1990, para peneliti menemukan adanya hubungan
yang signifikan antara dosis ekstrak sari buah Mengkudu dengan aktifitas analgesik
tikus-tikus percobaan (umumnya, semakin banyak digunakan, efek analgesiknya
akan semakin kuat).
Banyak teori yang menjelaskan tentang bagaimana mekanisme kerja Mengkudu
menghilangkan rasa sakit. Salah satunya adalah teori Dr. Ralph Heinicke (ahli
biokimia terkenal dari AS) yang mengatakan bahwa xeronine-lah yang
berperan dalam menghilangkan rasa sakit. Hal ini dikaitkan dengan kemampuan xeronine
menormalkan protein pada sel-sel yang abnormal, termasuk sel-sel jaringan otak,
tempat berasalnya rasa sakit.
Beberapa kasus rasa sakit yang kronis seperti sakit kepala terus menerus,
rasa sakit pada otot saraf dan nyeri sendi disembuhkan setelah mengkonsumsi
sari buah Mengkudu.
*Anti-peradangan dan Anti-alergi
Senyawa scopoletin
(hidroksi-metoksi-kumarin) sangat efektif sebagai zat anti-radang dan
anti-alergi. Literatur-literatur
kedokteran melaporkan keberhasilan pengobatan pada arthritis, bursitis, car-pal
tunnel syndrome dan alergi dengan menggunakan scopoletin.
Bryant Bloss, MD, ahli ortopedi dari Indiana, AS melaporkan keberhasilan
sari buah Mengkudu menyembuhkan sakit punggung yang dialaminya dan juga 15
orang pasiennya. Sementara itu, 8 orang pasiennya melaporkan bahwa sakit lutut
(osteoarthritis) hampir tidak terasa selama mengkonsumsi sari buah
Mengkudu.lami kemajuan dengan semakin bergnya batuk.
Beberapa pasien yang mengalami radang sendi juga mulai mengalami kemajuan
secara nyata setelah minum sari buah Mengkudu. Beliau menawarkan sari
buah Mengkudu sebagai makanan tambahan/suplemen, dan bukan sebagai obat kepada
para pasiennya.
*Anti-bakteri
Hasil
penelitian yang dimuat darn jurnal Pacific Science (vo1.4, tahun 1950)
dalam Chanan (2008) dilaporkan bahwa Mengkudu mengandung bahan anti bakteri
yang dapat digunakan untuk mengatasi penyakit jantung masalah pencernaan.
Senyawa antraquinon yang banyak terdapat pada akar Mengkudu ternyata
dapat melawan bakteri Staphylococcus yang menyehabkan infeksi pada
jantung dan bakteri Shigella yang menyebabkan disentri.
Mengkudu bersifat anti bakteri terhadap: Bacillus
subtilis, Escherichicr coli, Proteus morganii, Pseudomonas aeruginosa,
Salmonella montevdleo, Salmonella schotmuelleri, Salmonella typhi, Shigella
dysenteriae, Shigella flexnerii, Shigella paraciysenteriae BH und III-Z,
Staphylococcus aureus.
Dr. Robert Young, ahli mikrobiologi dari
Utah, USA menemukan yeast molds dan jamur beserta racun yang
dihasilkannya dapat menyehabkan sel-sel sakit karena derajat keasamannya (pH)
meningkat. Dengan mengkonsumsi sari buah Mengkudu, keadaan tersebut dapat
diatasi karena Mengkudu membantu mengatur keseimbangan pH tubuh, sehingga
meningkatkan kernampuan tubuh menyerap vitamin-vitamin, mineral dan protein.
*Mengatur Siklus Suasana Hati (Mood)
Salah satu kemampuan lain yang dimiliki oleh seopoletin adalah dapat
mengikat serotonin. Menurut Dr. Harrison (DC.General Hospital, USA) dalam Chanan (2008) scopoletin dapat
meningkatkan kegiatan kelenjar peneal yang terdapat di dalam otak,
yang merupakan tempat dimana serotonin diproduksi dan kemudian
digunakan untuk menghasilkan hormon melatonin.
Serotonin adalah
salah satu zat penting di dalam butiran darah (trombosit) manusia yang
melapisi saluran pencernaan dan otak. Di dalarn otak, serotonin berperan sebagai neutrotrcrnsmitter, penghantar
sinyal saran dan prekursor hormon melatonin (Smeltzer dan Bare, 2006).
Serotonin dan melatonin membantu mengatur beberapa kegiatan tubuh
seperti tidur, regulasi suhu badan, suasana hati (mood), masa pubertas
dan siklus produksi sel telur, rasa lapar dan perilaku seksual. Kekurangan serotonin
dalam tubuh dapat mengakibatkan penyakit migrain, pusing, depresi, bahkan juga
penyakit Alzheimer (Stuart, 2007).
*Mengatur Siklus Energi Tubuh
Dr. Harrison dalam Chanan (2008) juga
melaporkan bahwa perubahan frekuensi energi tubuh juga disebabkan oleh kegiatan
positif sari buah Mengkudu. Efek yang ditimbulkan antara lain; dapat
menstabilkan gula darah, mengurangi rasa sakit waktu menstruasi, mengurangi
keinginan buang air kecil pada malam hari untuk pria yang mengalami
pembengkakan prostat.
Menurut Dr. Heinicke (ahli biokimia dari
AS) dalam Chanan (2008), xeronine juga turut berperan dalam proses
siklus energi tubuh. Ia menjelaskan mekanismenya sebagai berikut, xeronine
akan diserap pada tempat yang berdekatan dengan tempat penyerapan endorphin
dan bertindak sebagai prekursor hormon (co-hormone) untuk mengaktifkan
protein reseptor yang memberikan perasaan enak/nyaman. Akibatnya orang akan
merasa enak dan memiliki banyak energi setelah mengkonsumsi sari buah Mengkudu.
F. Resep Sehat Mengkudu
1. Peradangan usus
dan disentri
Bahan : Mengkudu kering 10 g, temulawak
kering 15 g, sambung nyawa 7 g, kunyit kering 5 g, Rumput mutiara kering 10 g
Pemakaian :
Semua bahan dicuci bersih, kemudian
direbus dengan 6 gelas air hingga tersisa 3 gelas. Ramuan diminum 3 kali sehari
masing-masing sebanyak 1 gelas, satu jam sebelum makan (Mahendra, 2005).
2. Batuk rejan
Bahan : Buah mengkudu masak 1 buah,
daun waru muda 6 lembar, daun jinten 10 lembar, umbi bidara upas ½ jari, madu 1
sendok makan
Pemakaian :
Semua bahan dicuci bersih lalu ditumbuh
halus. Tambahkan ¾ cangkir air masak dan
1 sendok makan madu. Diperas dan disaring. Diminum 2 kali sehari (Wijayakusuma,
1994).
3. Kencing manis
Bahan : Mengkudu kering 10 g, brotowali
kering 10 g, sambiloto kering 10 g, kumis kucing kering 10 g, ciplukan kering
10 g, pulai kering 7 g
Pemakaian :
Semua bahan direbus menjadi satu dengan
9 gelas air hingga tersisa 5 gelas kemudian disaring dan diminum dalam keadaan
hangat. Ramuan diminum satu jam sebelum makan sebanyak 3 kali sehari (Mahendra,
2005)
4. Kolesterol
tinggi
Bahan : Buah mengkudu masak 1 - 2 buah,
jahe merah 20 g, cuka apel 1 sendok makan, madu 1 sendok makan
Pemakaian :
Buah mengkudu dan jahe merah dicuci
bersih tambahkan air secukupnya kemudian
diblender. Juice yang diperoleh ditambah cuka apel dan madu sambil diaduk
hingga rata. Ramuan tersebut diminum secara teratur sekali sehari (Rukmana,
2006).
IV.
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Simpulan:
- Semangka dan Mengkudu dapat dipergunakan sebagai terapi komplementer
- Pemanfaatan semangka dan mengkudu dapat menekan biaya kesehatan dan meningkatkan kualitas kehidupan
B. Saran:
Perawat dapat memberikan informasi
yang benar tentang ketepatan penggunaan semangka dan mengkudu untuk peningkatan
kualitas kesehatan masyarakat
Agustina Ari Handayani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar